- Pahami terlebih dahulu materi yang akan dipresentasikan sebelum membuat slide powerpoint.
- Memilih media presentasi yang dapat membantu presentasimu. Contohnya MS Power Point.
- Buatlah slide powerpoint yang sederhana mungkin.
- Jangan mencantumkan tulisan/bacaan yang terlalu banyak pada slide seperti paragraf, melainkan cantumkanlah kata atau kalimat pokoknya saja dengan font yang besar.
- Utamakanlah visualisasi agar penonton tidak mudah bosan. Cantumkan gambar-gambar yang menarik.
- Pilihlah background atau gambar yang sesuai dengan topik presentasi.
- Kontras. Pemilihan warna font dengan background slide harus kontras.
- Buatlah presentasimu semenarik mungkin. Selamat Presentasi !!
NaufalAqilF
Selasa, 31 Mei 2016
Tips-tips Presentasi dengan Microsoft Office Power Point
Berikut ini adalah tips-tips membuat presentasi dengan Power Point agar presentasimu di kelas dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penonton :
Minggu, 29 Mei 2016
Functional Text : Letters
Personal Letter
Personal letters are written in an informal situation usually between two people who know each other very well. Personal letters usually contain :
- asking about one's condition
- telling about one's condition
- telling and asking about what one's experience
- etc.
That information could be found in the body of the letter. However there is still other information that needs to be paid attention, including :
- when/where the letter is written (date, month, year and place)
- who wrote the letter (the sender of the letter)
- to whow the letter is adressed (the adressee)
- the relationship between the writer and the receiver
- etc.
Example :
Business Letter
Business letter are writen in a formal situation. It is usually between two people representing two companies, or between two people within the same company but different division. The word used in this letter are mostly formal ones.
Business letters include :
- Asking about the price of products
- Giving information about the latest product
- Asking about the continuation of an agreement/MoU
- etc
Example :
Reog Ponorogo
Reog Ponorogo adalah salah satu kesenian budaya asli dari Indonesia, berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Kesenian ini berupa tarian dan kesenian Reog Ponorogo ini juga masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistis dan ilmu kebatinan yang sangat kuat.
Kesenian Reog Ponorogo biasanya dipentaskan dalam beberapa acara penting seperti pernikahan, khitanan, hari-hari besar nasional, dan juga penyambutan tamu. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.
Berikut ini adalah tokoh-tokoh dari kesenian tari Reog Ponorogo :
Jathil (Prajurit Berkuda) |
Warok |
Prabu Klono Sewandono |
Barongan |
Ganongan |
Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Reog_(Ponorogo)
Thrust Vectoring Nozzles
Thrust vectoring, also thrust vector control or TVC, is the ability of an aircraft, rocket, or other vehicle to manipulate the direction of the thrust from its engine(s) or motor(s) in order to control the attitude or angular velocity of the vehicle.
In rocketry and ballistic missiles that fly outside the atmosphere,
aerodynamic control surfaces are
ineffective, so thrust vectoring is the primary means of attitude control.
For aircraft, the method was originally envisaged to provide upward
vertical thrust as a means to give aircraft vertical (VTOL)
or short (STOL) takeoff and landing ability. Subsequently, it was
realized that using vectored thrust in combat situations enabled aircraft to
perform various maneuvers not available to conventional-engined planes. To
perform turns, aircraft that use no thrust vectoring must rely on aerodynamic
control surfaces only, such as ailerons or elevator; craft with
vectoring must still use control surfaces, but to a lesser extent.
In missile literature originating from Russian sources, thrust
vectoring is often referred as "gas-dynamic steering" or
"gas-dynamic control".
Operational use of vectoring nozzles on aircraft began when the British Aerospace Harrier VTOL aircraft entered service
with the Royal Air Force in
1968. In this aircraft, the conventional, rearwards jet exhaust was
re-configured so that the bypass air and turbine exhaust from the Rolls-Royce Pegasus engine
were expelled from two front (air) and two rear (exhaust) swivelling nozzles
mounted on the sides of the fuselage. By altering the angle of these nozzles,
the ratio of horizontal thrust to lift thrust could be varied, such that with
the nozzles directed towards the ground, the aircraft could hover, stationary
to the ground, and also move backwards.
On more recent fighter aircraft, pitch-axis thrust vectoring has been
added to improve the turn rate of the aircraft by deflecting the exhaust gas
stream using directional efflux nozzles. The Lockheed Martin F-22 Raptor and Sukhoi Su-30MKI are some examples.
Thrust vectoring on rocket or missiles ballistic |
Thrust vectoring nozzle on a Sukhoi su 35S |
Senapan Serbu 2 (SS2)
Senapan Serbu 2 atau biasa disebut SS2 adalah senapan serbu (Assault Rifle) berkaliber 5,56 x 45 mm buatan PT Pindad, senapan serbu 2 ini adalah generasi ke dua dari senapan serbu sebelumya SS1. Ada beberapa versi dasar dari SS2 yang diproduksi pada tahun 2006, antara lain Standard Rifle SS2-V1, Carbine SS2-V2, dan para-sniper SS2-V4. Pada tahun 2008, PT Pindad juga memperkenalkan SS2-V5.
Berikut ini adalah spesifikasi dari SS2 :
Berikut ini adalah spesifikasi dari SS2 :
- Berat kosong : 3,2 kg
- Panjang : 930 mm
- Panjang laras : 460 mm
- Peluru : 5,56 x 45 mm NATO , 223 remington
- Kaliber : 5.56 x 45 mm
- Mekanisme : Piston gas, bolt berputar
- Rata-rata tembakan : 700 butir per menit
- Kecepatan peluru : 710 m/s
- Jarak efektif : 450 m
- Amunisi : Magazen box STANAG isi 30 butir
- Alat bidik : Bidikan besi
Langganan:
Postingan (Atom)